06 Agustus 2011

Kuota Ditambah, BBM Subsidi Tetap Bobol di Akhir 2011

Jakarta, detikFinance - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) memprediksi adanya over kuota terhadap kuota BBM Bersubsidi sebesar 2%. Meskipun kuota BBM Bersubsidi sudah ditambah menjadi 40,4 juta KL dari 38,5 juta KL pada APBN-P 2011.

Demikian disampaikan Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jum'at malam (5/8/2011).

"Dugaan saya, hingga akhir tahun bisa over kuota terhadap APBN-P itu sampai 2%," prediksinya.

Menurutnya, hal tersebut terjadi manakala pemerintah tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap BBM Bersubsidi tersebut.

"Saya berharap tidak akan over kuota, tapi tidak jaminan ke situ. Karena waktu sebelumnya, prognosanya lebih dari itu. Sekarang tugas kita adaslah menekan kuota 40,4 juta KL tidak lebih," jelas Tubagus.

Cara yang dilakukan BPH Migas selaku pengawas sejauh ini melalui intensifkan pengawasan yang bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan pembatasan secara lokal.

"Kita buat peraturan supaya sepeda motor di suatu tempat maksimal isi dengan 20 ribu rupiah sekali isi. Begitu juga dengan mobil, hanya 50 ribu," ungkapnya.

Pihaknya juga melakuklan penandatanganan kerjasama dengan beberapa pemda untuk kuota yang dijaga. Menurutnya hal ini efektif dilakukan namun konsekuensinya pihaknya harus teken MoU hingga dengan 500an kabupaten/kota.

"Kita (melalui kerjasama dengan daerah) bisa tahan kuota normal. Namun ada pertambahan kendaraan bermotor pasti, sekitar 10-15%. Jadi yang meminta penambahan kuota biasanya karena seiring penambahan tingkat kendaraan. Tapi kami sedang meneliti adanya kemungkinan penyalahgunaan di sana," katanya.

Seperti diketahui, sampai saat ini konsumsi BBM Bersubsidi masih mengalami pembengkakan. Akibatnya dalam 7 bulan terakhir, konsumsi BBM Bersusidi sudah 'bobol' dari jatah yang ditentukan. Hampir mencapai angka 59%.

Akhmad Nurimansyah
(nrs/ang)

0 komentar:

Posting Komentar