Ada keletihan yang menyelimuti di balik kerja-kerja kita. Juga ada kejenuhan yang diam-diam menelusup ke dalam hati tanpa sadar membuat kita melegalkan alasan-alasan pada diri kita untuk beristirahat. Itu pasti kawan, kita adalah manusia biasa dan memang rasa itu sangat manusiawi. Kepenatan yang datang adalah bunga-bunga dari kerja kita, ia adalah ujian. Apakah kita mampu melewatinya untuk meneruskan pekerjaan ataukah kita tergoda untuk beristirahat yang menjadikan kerja kita tertunda dan orang lain menyalibnya. Kita pun akan tertinggal sangat jauh.
Imam Ahmad bin Hambal mengatakan, ”Sesungguhnya istirahatnya seorang muslim itu ketika kakinya sudah menginjak surga.” Kata-kata itu muncul di saat kerjanya mendapatkan ujian yang sangat besar. Betapa tidak, sang Imam dipaksa oleh penguasa saat itu untuk mengakui bahwa al-Qur’an itu sebagai makhluk bukan Kalam Allah. Di samping tekanan dan siksaan yang datang bertubi-tubi dari penguasa, beliau juga dibujuk rayu oleh para pengikutnya yang merasa kasihan kepadanya karena deraan yang tidak manusiawi tersebut. Namun dengan dengan Imam Ahmad menolaknya dengan mengucapkan kata-kata di atas. Fitnah tersebut akhirnya menjadikan beliau sakit fisik yang cukup parah sampai-sampai shalat beliau tidak mampu lagi bersedekap.
Ada lagi kisah pejuang lain yang juga mengalami ujian yang tak kalah hebatnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah harus mendekam di penjara lantaran koreksi-koreksinya kepada penguasa. Di saat kondisi-kondisi negara sedang dalam keadaan darurat Ibnu Taimiyah dikeluarkan untuk menjadi pemimpin dan penyemangat jihad kaum muslimin tapi di saat kondisi negara kembali aman beliau juga kembali dipenjara. Namun itu semua tak membuat beliau menyerah dari kerja-kerjanya, banyak karya besar beliau yang dihasilkan di dalam penjara. Tanpa buku dan penanya karena dirampas, Ibnu Taimiyah menuliskan karyanya dengan arang di dinding-dinding penjara.
Ada banyak kisah-kisah lain yang memberikan kepada kita pelajaran berharga tentang betapa kerja-kerja besar itu akan banyak bunga-bunga ujiannya. Seperti contoh kedua tokoh di atas.
Sekarang, mari kita tuntaskan kerja kita. Kita tuntaskan sesuai kemapuan dan kapasitas kita. Kalau kita hanya mampu sebatas menjadi penyemangat saja, maka jadilah supporter yang gegap gempita dalam memberikan semangatnya sehingga yang lain menjadi tertular semangatnya. Namun, jangan juga yang bertugas di lapangan bekerja hanya karena ada supporternya dan ketika supportenya pergi, ia pun jadi loyo untuk bekerja. Penyemangat terbesar kita hanyalah yang Maha Pemberi Semangat. Itu kuncinya.
Kita patut belajar dari Musa bin Abdul Ghassan, seorang mujahid Granada yang tidak rela menyerah kepada orang-orang kafir dari kerajaan Spanyol yang menyerang Andalusia. Seorang diri ia songsong pasukan spanyol sampai ia mendapatkan syahidnya. ”Bagiku, mati di bawah reruntuhan tembok Granada demi membelanya, jauh lebih kucintai daripada singgasana-singgasana mewah di dalam istana Granada yang kudapat dengan menyerah kepada orang-orang kafir,” kata beliau. Seorang diri, tanpa supporter. Ia mati dalam keadaan terhormat. Syahid di jalan-Nya. Sedangkan mereka yang menyerah juga tetap dibunuh setelah dibohongi untuk diseberangkan di Afrika Utara.
Demikian ujian kerja kita. Allah ingin menguji seberapa tahan diri dengan berbagai pekerjaan yang dibebankan kepada kita. Apakah kita akan diberikan kehormatan untuk diberikan kerja yang lebih berat yang tentunya dengan ujian yang lebih berat ataukan kita masih ditempatkan pada kelas yang sama atau malah akan turun kelas karena kita belum lulus ujian.
Wallahu a’lamu bishowwab...
4 komentar:
Tokoh2 dunia dan nasional telah memberikan pelajaran akan keteguhan hati dalam menjalani suatu ujian. Beruntunglah orang yang mengambil pelajaran dari mereka....
beruntung kita memiliki orang-orang yang begitu luar biasa seperti mereka. mereka adalah inpirator kita di masa sekarang untuk bergerak.
apa masih mau beristirahat dari pada bekerja dan beraktifitas, bergerak lebih baik dari pada diam, maju lebih baik dari pada berbicara. salam kenal mas ^_^
Salan kenal...
Posting Komentar