27 Januari 2009

KEKUATAN JARING-JARING


Proses Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) UNSRI sudah berjalan. Kampanyepun telah dilakukan di beberapa fakultas di lingkungan Universitas Sriwijaya. Kamis malam ini akan diadakan kampanye on air di radio, itu berarti kampanye Presma UNSRI akan didengar oleh khalayak ramai, Palembang dan Sumsel. Dengan begitu selain mahasiswa, masyarakat juga dapat menilai siapakah nantinya yang pantas menduduki ”Kursi Mahasiswa 1” di UNSRI.
Berkaitan dengan itu semua, sangat penting saya mengangkat masalah ”kesiapan” calon untuk menang. Dalam beberapa pemilihan pemimpin secara umum biasanya kita membicarakan bagaimana kesiapan calon untuk kalah, sangat jarang yang menulis kesiapan calon untuk menang. Maka, saya ingin mengajak kita melihat dari sudut pandang yang berbeda.
Kemenangan salah satu calon tidak cukup ditunjukan dengan meraup suara terbanyak. Dia juga harus mendapatkan pengakuan dari semua orang sehingga kedudukannya kuat. Bukan apa-apa, untuk melakukan sebuah gerakan apalagi gerakan moral yang tanpa digaji seorang Presiden Mahasiswa harus mendapatkan dukungan penuh dari segenap mahasiswa dan masyarakat sebagai penggerak pergerakan itu sendiri. Makanya seorang Presiden Mahasiswa hendaknya menyiapkan segala perangkatnya sebelum menyiapkan kemenangannya. Karena menyiapkan kemenangan adalah salah satu langkah menuju kemenangan.
Jaring-jaring merupakan salah satu kekuatan yang mesti dibangun. Secara pribadi, saya menilai calon Presiden Mahasiswa kita belum siap untuk meraih kemenangannya. Terang saja saya katakan seperti itu, dalam masa yang tinggal beberapa hari lagi menuju hari pencoblosan, ternyata para calon belum juga punya jaring-jaring kekuatan itu. Jaring-jaring pendukung kemenangannya nanti di kemudian hari. Apakah hal ini disebabkan karena semuanya masih minim pengalaman ataukah memang dari beberapa kampanye yang berjalan para calon tidak mampu meyakinkan para konstituen.
Dari analisis sederhana yang saya lakukan, saya dapat menarik kesimpulan. Kedepan kondisi Badan Eksekutif Mahasiswa akan lebih buruk apabila para calonnya saat ini ternyata tidak menyiapkan kemenangan itu. Sebab, Gerakan Mahasiswa UNSRI tidak pernah solid ketika para calon sendiri belum siap. Kedua, yang paling saya khawatirkan adalah bahwa tahun depan adalah tahun yang begitu berarti bagi bangsa Indonesia secara umum dan Gerakan Mahasiswa secara khusus, tahun 2009 adalah tahunnya PEMILU Legislatif dan Pemilihan Presiden RI. Apabila kedudukan seorang Presiden Mahasiswa tidak kuat bisa jadi apakah sadar atau tidak sadar BEM UNSRI sebagai lembaga kemahasiswaan yang seharusnya independen akan ditunggangi oleh salah satu kekuatan politik negeri ini.

0 komentar:

Posting Komentar